Sabtu, 07 Desember 2013

CARING CONCEPT

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
Perawat merupakan profesi yang mulia. Menjadi perawat tidaklah mudah seperti orang pikirkan. Merawat orang sakit merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang/cinta. Tulisan ini akan membahas tentang pengertian caring secara umum.
Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa, dan mempunyai hubungan dengan sesama. Sejak Florence Nightingale, perawat harus mempelajari pelayanan dari berbagai filosofi dan persepsi etik. Caring sebagai bentuk dasar dari praktik keperawatan di mana perawat membantu klien pulih dari sakitnya, memberikan penjelasan tentang penyakit klien, dan mengelola atau membangun kembali hubungan. Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dan kemudian menjadi perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring nantinya.
Berbagai fenomena  yang terjadi di tatanan praktek pelayanan keperawatan klinik dan komunitas menuntut pengembangan yang adaptif dan fleksibel untuk diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Hal ini tentunya memerlukan teori dan model yang sesuai dengan mengadopsi berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, khususnya perubahan sosial, budaya, dan sistem nilai yang terjadi di masyarakat.Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah untuk membentuk kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan kultur. Leininger mengembangkan teorinya dari perbedaan kultur yang universal. Perbedaan kultur tersebut dapat menjadi sumber informasi dalam melaksanakan keperawatan. Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat, dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan. Transcultural nursing ini berasal dari disiplin ilmu antropologi yang dikembangkan ke dalam konteks keperawatan. Konsep keperawatan transkultural ini didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.

2.1  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian mengenai caring concept secara umum dan dalam keperawatan?
2.      Jelaskan perbedaan antara caring dengan curing concept!
3.      Sebutkan perilaku caring yang dapat ditemui dalam tatanan pelayanan kesehatan!
4.      Jelaskan mengenai pengertian Transkultural nursing!
5.      Sebutkan contoh-contoh aplikasi Transkultural nursing pada beberapa masalah kesehatan!

3.1  Tujuan Penulis
      Sejalan dengan rumusan masalah di atas,makalah ini disusun dengan tujuan:
1.      Untuk mengetahui pengertian mengenai caring concept secara umum dan dalam keperawatan;
2.      Untuk mengetahuiperbedaan antara caring dengan curing concept;
3.      Untuk mengetahui perilaku caring yang dapat ditemui dalam tatanan pelayanan kesehatan;
4.      Untuk mengetahui pengertian Transkultural nursing;
5.      Untuk mengetahui contoh-contoh aplikasi Transkultural nursing pada beberapa masalah kesehatan.

4.1  MANFAAT PENULISAN
1.      Bagi Penulis
Dari makalah ini, penulis dapat memahami proses pembuatan makalah dengan benar, sehingga dapat menuangkan ide-ide atau gagasan dalam suatu karya ilmiah. Selain itu, dapat di jadikan sebagai bahan latihan untuk penulisan karya ilmiah berikuutnya.
2.      Bagi Pembaca
Penulisan makalah ini, diharapkan mampu memberikan referensi lebih lanjut untuk dapat mempelajari dan menguasai Caring dan Transkultral nursing.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Caring Secara Umum dan Dalam Keperawatan
Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan careCare adalah fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :
  Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
  Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.
  Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.
  Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas..
  Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
 Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.
2.2  Perbedaan Caring dan Curing
Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of Caring (Lindberg,1990:40).Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:
·         Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
·         Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya adalahcuring.
·         Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
·         Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya.
·         Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

2.3  Perilaku Caring Dalam Pelayanan Kesehatan
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengancaring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.
a.       Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.
b.      Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
1)      Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
2)      Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).
3)      Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh.
Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.
c.       Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
d.      Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling memahami.
e.       Caring Dalam Spiritual
Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.
f.       Perawatan Keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.

2.4  Pengertian Transkultural nursing
Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
Keperawatan transkultural merupakan suatu arah utama dalam keperawatan yang berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, niai-nilai, keyakinan tentang sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowladge yang ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya universal (Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini menekankan pentingnya peran keperawatan dalam memahami budaya klien.
Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya culture shock  maupun culture imposition.Cultural shock terjadi saat pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien) sedangkan culture imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam mauoun terang-terangan memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya pda individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok lain.
Teory keperawatan transkultural matahari terbit, sehingga di sebut juga sebagai sunrise mode lmatahari terbit (sunrise model ) ini melambangkan esensi keperawatan dalam transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (worldview) tentang dimensi dan budaya serta struktur sosial yang, bersyarat dalam lingkungan yang sempit.
2.5  Contoh-contoh Aplikasi Transkultural Nursing Pada Beberapa Masalah Kesehatan
1)      Contohyang pertama  yang sering ditemukan adalah
ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara
diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak
atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya
dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan,
maka ketika ia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat
akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malahmemarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaanbudaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitaspelayanan keperawatan yang diberikan.
2)      Di mana di suatu daerah percaya dengan ramuan-ramuan herbal dari tumbuh-tumbuhan untuk mengobati penyakit.





BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.Caring merupakan inti dari keperawatan.Perawat dituntut untuk bersikap care dan juga harung caring dengan sekitarnya.Tujuan caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan secara total(hoover,2002). Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.Antar caring dan curing saling berhubungan satu sama lain. Sementara Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan  yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya.
3.2  Saran

Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan mudah memberikan asuhan keperawatan.Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan empati dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat disarankan agar benar – benar faham tentang perilaku caring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar