Sabtu, 07 Desember 2013

PENGARUH JENIS KELAMIN TERHADAP KESEHATAN DAN PERILAKU SEHAT






OLEH :
PUTU DELLY DAMAYANTI  (C1113051)
1B KEPERAWATAN




PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA USADA BALI

TAHUN AJARAN 2013




Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena atas kemurahan-Nya paper ini dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Jenis Kelamin Berpengaruh Terhadap Kesehatan dan Perilaku Sehat”, suatu permasalahan yang harus kita perhatikan sebagai orang yang memiliki profesi di bidang kesehatan.


Penyusun










Daftar Isi

Kata Pengantar                               .........................................................    1

Daftar Isi                                        ............................................................. 
2

B
AB I PENDAHULUAN    

  1. Latar Belakang                   ..............................................................   3

  1. Rumusan Masalah             ..............................................................    3

  1. Tujuan Masalah                 ..............................................................    3

BAB II PEMBAHASAN   
2.1 Penelitian.................................................................................  4
2.2 Pengaruh Jenis Kelamin............................................................  4
2.3 Pengaruh jenis Kelamin Terhadap Pilihan Makanan...................  5
2.4 Pengaruh Jenis Kelamin Pada Kesehatan Mental........................ 7

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan............................................................................... 9
3.2  Saran..........................................................................................9 


Daftar Pustaka
..............................................................................................10








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi rendahnya standar hidup seseorang. Khususnya dalam Jenis kelamin. Oleh karena itu, status kesehatan yang relatif  baik dibutuhkan oleh manusia untuk menopang semua aktivitas hidupnya. Setiap individu akan berusaha mencapai status kesehatan tersebut dengan meninvestasikan dan atau mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa kesehatan. Maka untuk mencapai kondisi kesehatan yang baik tersebut dibutuhkan sarana yang baik pula.


1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh makanan terhadap kesehatan jenis kelamin ?
2. Bagaimana pengaruh jenis kelamin terhadap kesehatan mental ?


           
1.3 Tujuan
·         Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kesehatan dan perilaku sehat.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian
Fakta sebuah riset yang dilakukan para dokter di Amerika, menyebutkan bahwa ras dan jenis kelamin ternyata bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Depresi, pada umumnya merupakan permasalahan kesehatan mental yang sering terjadi.

"Berdasarkan hasil riset, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara ras/etnis dan jenis kelamin dengan masalah kesehatan mental yang dialami pasien," kata Steven J. Borowsky, MD, MPH, dari Center for Chronic Disease Outcomes Research di Minneapolis, Amerika.


2.2 Pengaruh Jenis Kelamin
Jenis kelamin anak bisa dipengaruhi oleh foreplay sebelum melakukan hubungan seks yang mungkin belum Anda ketahui. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk “mengatur” jenis kelamin calon anak Anda adalah dengan melakukan atau tidak foreplay sebelum melakukan hubungan seksual.
Saat melakukan foreplay, tubuh akan dalam keadaan terangsang sehingga dari akan timbul cairan pelumas dari vagina yanga menyebabkan vagina menjadi semakin “basah”. Hal ini akan sangat membantu Anda yang ingin mendapatkan anak laki-laki.
Sebelum mengetahui cara untuk mendapatkan anak perempuan atau laki-laki, ada baiknya jika Anda mengetahui dulu kromosom manusia. Setiap orang pada dasarnya memiliki 23 pasang kromosom, 22 pasang adalah kromosom tubuh sedangkan yang sepasang adalah kromosom penentu jenis kelamin. Seseorang yang memiliki kromosom seks XX adalah seorang wanita sedangkan seseorang yang memiliki kromosom seks XY adalah seorang pria.
Pada dasarnya, penentu terbesar kelamin seorang anak adalah ayahnya karena ovarium yang terdapat pada seorang wanita akan mengeluarkan sel telur dan sel telur ini memiliki kromosom X. Sedangkan sel sperma seorang pria memiliki dua macam kromosom yaitu X dan Y.
Jika sel sperma yang memiliki kromosom X yang melakukan pembuahan terhadap sel telur, maka calon bayi dari pasangan tersebut akan memiliki jenis kelamin wanita sedangkan jika sel sperma yang memiliki kromosom Y yang melakukan pembuahan terhadap sel telur, makan calon bayo dari pasangan tersebut akan memiliki jenis kelamin pria.
Karakteristik dari sperma Y, yang merupakan penentu dari anak laki-laki, adalah mampu berenang dengan lebih cepat namun tidak tahan dengan keadaan yang asam. Sedangkan karakteristik dari sperma X, yang merupakan penentu dari anak perempuan, adalah tidak bisa berenang dengan cepat namun lebih memiliki ketahanan terhadap keadaan yang asam. Jika Anda ingin menentukan jenis kelamin calon buah hati Anda, Anda bisa menggunakan cara ini.
Jika Anda menginginkan anak laki-laki, lakukanlah foreplay sebelum melakukan penetrasi karena foreplay akan membuat suasana vagina Anda basa sehingga sperma Y bisa mencapai sel telur sedangkan jika Anda menginginkan anak perempuan, jangan melakukan foreplay sebelum penetrasi karena hal tersebut akan membuat suasana vagina Anda tetap asam sehingga sperma X bisa mencapai sel telur.

2.3 Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Pilihan Makanan
Kebanyakan pria menyukai makanan berasa gurih seperti daging. Sedangkan kaum wanita tak jauh-jauh dari cokelat dan kue-kue manis.
Pengaruh jenis kelamin terhadap pilihan makanan sudah sejak lama menjadi pertanyaan para ilmuwan dan ahli gizi
Pria dan wanita memang terprogram menyukai jenis makanan berbeda . Mengapa beberapa ??. Karena makanan cenderung maskulin (steak, burger, keripik), dan makanan feminin (yogurt, salad, kue-kue manis). Menurut Kim Terakes, penulis buku The Great Aussie Bloke's Cookbook, banyak pria merasa belum makan jika mereka belum menyantap protein dalam porsi besar. Sementara wanita sudah merasa cukup dengan sedikit karbohidrat atau salad di waktu makan.
Selain itu, kebanyakan orang menganggap pria memang makan lebih banyak daripada wanita karena fisik mereka juga lebih besar.

Para ahli nutrisi menyarankan asupan kalori lebih besar bagi pria. Namun jumlah energi harian yang harus kita penuhi dari makanan sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari usia, tinggi badan, serta tingkat aktivitas.

Pilihan makanan seseorang banyak dipengaruhi oleh norma budaya, kebiasaan, serta faktor genetik. Mungkin faktor jenis kelamin juga berpengaruh besar.

"Jika dilihat dari indera pengecap, pria memang tak terlalu sensitif pada rasa pahit. Itu sebabnya mengapa mereka lebih menikmati bir dan makanan gurih. Sebaliknya dengan wanita yang lebih sensitif pada rasa pahit sehingga lebih suka sesuatu yang manis," kata Natoli.

Menurut Lauren William dari University of Newcatle School of Health Science, mengatakan sosialisasi adalah faktor utama yang menentukan apa yang kita sukai untuk makan.

"Budaya sosial telah menghasilkan kebiasaan makan bersama. Anak-anak melihat ayah mereka makan dalam porsi besar dan ibu lebih sering makan dalam porsi kecil," kata William.

Selain itu di banyak budaya, makan daging sering dikatikan dengan kekuatan dan maskulinitas.

"Pria meremehkan buah dan sayuran dan menganggap wanita mengasup makanan sehat itu karena ingin langsing. Pria lebih memilih daging karena ingin membangun otot," katanya.

Sebaliknya pada wanita makan adalah sesuatu yang rumit, dan rasa bersalah ikut berpengaruh.

"Wanita sering mempertanyakan makanan yang mereka pilih, sehingga mereka kerap merasa bersalah jika makan sesuatu yang berkalori tinggi. Sedangkan pria tak terlalu memikirkan konsekuensi dari apa yang mereka makan," kata Tracey Veivers, psikolog bidang sport.

Wanita selalu banyak berpikir tentang apa yang tersaji di piring mereka. Hal itu karena wanita dihujani banyak pesan tentang bagaimana seharusnya penampilan mereka dan cara untuk mendapatkannya.

"Dengan pesan dan tuntutan seperti itu, mustahil rasanya jika wanita tak memperhatikan informasi nutrisi dari makanan yang diasupnya,"
.






 

2.4 Pengaruh Jenis Kelamin Pada Kesehatan Mental

Schizoprenia adalah gangguan mental yang berbeda manifestasinya pada setiap jenis kelamin, terkait dengan pengaruh umur kejadian, gejala, respon pengobatan, dan abnormalitas struktur otak.
Studi terbaru dari Universitas Montreal menunjukkan, bahwa ada perbedaan gender antara pria dan perempuan terkait dengan kemampuan mental masing-masing. Dalam riset ini, dibuktikan bahwa perempuan lebih baik daripada pria. Penemuan ini telah dipublikasi pada jurnal Schizoprenia Research.
‘ Kami adalah yang pertama dalam melaporkan pengaruh perbedaan jenis kelamin pada fungsi otak pasien schizoprenia,’ demikian kata Adrianna Mendrek, Profesor Kedokteran dari Universitas Montreal. ‘Kami memilih untuk melakukan kajian yang melibatkan rotasi mental dari gambar tiga dimensi, sebab pria dan perempuan menunjukkan perbedaan waktu reaksi dan akurasi’, lanjut Mendrek.
Hasil yang berbeda antara kontrol versus pasien
Mendrek dan koleganya membandingkan fungsi otak dari sukarelawan/wati sehat dengan pasien schizoprenia yang menyelesaikan tugas rotasi gambar dengan magnetic resonance imaging (fMRI). Penemuan mereka mengkonfirmasikan, bahwa pria sehat memiliki hasil lebih baik dibanding perempuan sehat pada tugas ini, namun perempuan schizoprenia memiliki hasil lebih baik dibandingkan dengan pria schizoprenia.
‘ Hormon seks seperti testosterone dan estrogen dapat menjelaskan mengapa hasilnya berbeda,’kata Mendrek. ‘Penemuan dari kajian yang lain telah menunjukkan bahwa kadar testosteron memiliki korelasi positif dengan aktivitas di pria sehat, namun tidak pada perempuan sehat. Kebalikannya, perempuan schizoprenia memiliki kadar hormon testosteron yang lebih tinggi’.

Hasil mengejutkan: Perbedaan gender pada otak ‘beristirahat’
Menurut Mendrek, Fase istirahat otak dari pria dan perempuan sehat tidaklah sama. Area dari otak yang aktif ketika beristirahat ( Mode Jaringan Default ) lebih aktif pada perempuan dibandingkan pria. ‘Kami adalah kelompok pertama yang melaporkan perbedaan seks pada jaringan ini dengan menggunakan fMRI,’ kata Mendrek. ‘ Otak perempuan fase istirahat yang lebih aktif dapat mejelaskan mengapa mereka dapat melakukan multi tugas dan lebih introspektif dibandingkan pria’.
Kajian sebelumnya telah menunjukkan, bahwa jaringan default akan terganggu pada orang yang mengalami depresi, Alzheimer, atau Schizoprenia. Berkurangnya aktivitas Mode Jaringan default telah diasosiasikan dengan autisme, dan aktivitas mode yang berlebihan diasosiasikan dengan Schizoprenia, terutama dengan gejala Schizoprenia positif seperti halusinasi dan delusi.
Kajian ini didanai oleh Institut Riset Kesehatan Kanada, Institut Kesehatan dan Gender dan Hibah Penelitian Quebec, dan Rumah Sakit Yayasan Louis-H Lafontaine.










BAB III
     PENUTUP


3.1 Simpulan
Bahwa ras dan jenis kelamin ternyata bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Selain itu,  Pengaruh jenis kelamin terhadap pilihan makanan juga sangat berpangaruh karena kebanyakan pria menyukai makanan berasa gurih seperti daging. Sedangkan kaum wanita tak jauh-jauh dari cokelat dan kue-kue manis.



3.2 Saran
Diharapkan pembaca bisa memahami pengaruh jenis kelamin terhadap kesehatan dan perilaku sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar