ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
PSIKOLOGI KESEHATAN
OLEH :
Delly Damayanti (C1113051)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA USADA BALI
TAHUN AJARAN 2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena atas
kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan yang
diharapkan.
Dalam makalah ini saya membahas tentang “Psikologi Kesehatan”,suatu
permasalahan yang harus kita perhatikan sebagai orang yang memiliki profesi di
bidang kesehatan.
Dalam proses pendalaman materi psikologi kesehatan ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada:
- Drs. I Putu Karpika, M.Si, selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
- Rekan-rekan yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikianlah makalah ini sayai susun, semoga dapat memberikan
manfaat.
Mangupura,
4 Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .............................................................. 3
Daftar Isi .............................................................. 4
Bab I. Pendahuluan .............................................................. 5
- Latar
Belakang
.............................................................. 5
- Rumusan
Masalah
................................................................. 5
Bab II. Pembahasan .............................................................. 6
- Psikologi
Kesehatan
................................................................. 6
- Pola
Kepribadian
.............................................................. 6
- Emosi dan
Depresi
............................................................... 7
Bab III. Penutup ........................................................... 11
- Kesimpulan
............................................................. 11
- Saran
............................................................11
Daftar Pustaka ........................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi Kesehatan dikembangkan untuk memahami pengaruh
psikologis terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat,
dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan
saat mereka jatuh sakit. Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi
kesehatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan juga
mengatasi kesakitan yang dideritanya.
Psikologi
kesehatan tidak mendefinisikan sehat sebagai tidak sakit.Sehat dilihat sebagai
pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan
sosial.Psikologi kesehatan mempelajari seleruh aspek kesehatan dan sakit
sepanjang rentang hidup. Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan
hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu
kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola makannya, maupun
kesehatan mental remaja.
Dimana
kita ketahui, remaja terkadang melakukan tindakan-tindakan yang tidak
realistis, bahkan cenderung melarikan diri dari tanggung jawabnya.Perilaku
mengalihkan masalah yang dihadapi dan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak
dilakukan oleh kelompok remaja, bahkan sampai mencapai tingkat ketergantungan
penyalahgunaan obat terlarang dan zat adiktif.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
- Upaya apa yang dilakukakn orang
tua untuk menanam cara hidup sehat bagi remaja?
- Bagaimana upaya untuk mendorong
anak atau remaja untuk mengembangkan cara hidup sehat?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PSIKOLOGI KESEHATAN
Seperti yang kita lihat pada pembahasan diatas, renovasi-renovasi di dalam
pendekatan-pendekatan memiliki reaksi yang keras terhadap disiplin psikologi
sendiri.Karena adanya minat terhadap bidang baru ini, suatu disiplin ilmu baru
muncul. Definisi psikologi kesehatan mencakup definisi sebagai berikut :
1.
|
Psikologi kesehatan menyangkut
bagian khusus dari bidang ilmiah psikologi yang memfokuskan pada studi
perilaku yang memiliki kaitan dengan kesehatan dan penerapan dari kesehatan
ini.
|
2.
|
Penekanan pada peran perilaku yang
normal di dalam mempromosikan kesehatan (promosi kesehatan dan pencegahan
dasar) pada level mikro, meso dan makro dan menyembuhkan penyimpangan
kesehatan.
|
3.
|
Banyak bidang psikologi yang
berbeda dapat memberikan sumbangan kepada bidang psikologi kesehatan.
|
B.
POLA Kepribadian
Menurut
teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen.
Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang
bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen
kepribadian yang hadir sejak lahir.Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber
segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id
didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari
semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan.Jika kebutuhan ini tidak puas
langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai
contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk
makan atau minum.id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan
bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan
menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun,
segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika
kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri
kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan
keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial
tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan
yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan
citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2.
Ego
Ego
adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan
realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan
dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi
ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego
bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan
id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.Prinsip realitas
beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk
bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu
dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan
perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego
juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi
melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia
nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer
id’s.
3. Superego
Komponen
terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego.superego adalah aspek
kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita
menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua
yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat
tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis.
Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.yang kita peroleh dari
kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah.Superego memberikan
pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang
ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik.Perilaku ini
termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan
lainnya.Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan
prestasi.
Hati
nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua
dan masyarakat.Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi
atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk
C.
Emosi & Depresi
Kata
emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal
mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan
untuk bertindak.
Biasanya
emosimerupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri
individu.Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati
seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong
seseorang berperilaku menangis.
Emosi
berkaitan dengan perubahan
fisiologis dan berbagai pikiran.Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting
dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam
arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
(Prawitasari,1995)
Pengertian
Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam
emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas
: Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love
(cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam
emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta).Daniel Goleman
(2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda
jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram,
suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada,tidak tenang, ngeri.
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada,tidak tenang, ngeri.
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang,
puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual,
tidak suka
h. malu : malu hati, kesal Seperti yang
telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah
dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong individu
untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Dalam
the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan,
karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan
emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan
memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan
hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal
itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai
emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara
mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).
Menurut
Mayer (Goleman, 2002 : 65) orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam
menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam
permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap
individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan
tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Emosi adalah suatu
perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku
terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Depresi
adalah masalah yang dialami banyak orang pada berbagai usia dan kelas sosial.
Jumlah penderita depresi wanita dua kali lebih banyak dari pria, tetapi pria
lebih berkecenderungan bunuh diri. Di Amerika Serikat, 17% orang pernah terkena
depresi pada suatu saat dalam hidup mereka, dengan jumlah penderita saat ini
lebih dari 19 juta orang.
Depresi
dapat disebabkan oleh berbagai hal
seperti peristiwa besar dalam hidup (perceraian, kematian orang yang dicintai,
pindah tempat tinggal, kehilangan pekerjaan dll), terkena penyakit berat, serta
dampak obat-obatan dan narkoba.
Sebagai
penyakit serius yang mempengaruhi jiwa dan badan kita, depresi tidak boleh
dianggap remeh.Penderita depresi berusia lanjut rawan terkena kepikunan, mudah
bingung dan bahkan kematian karena serangan jantung.Namun demikian, kabar
baiknya adalah bahwa depresi dapat dikelola dengan baik bila Anda tahu
tanda-tandanya.
Menurut
Institut Kesehatan Jiwa Amerika Serikat (NIMH), gejala dan tanda umum depresi
adalah sebagai berikut:
- Rasa sedih, cemas, atau hampa
yang terus-menerus
- Rasa putus asa dan pesimis
- Rasa bersalah, tidak berharga
dan tidak berdaya
- Kehilangan minat atau
kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai, termasuk seks.
- Energi lemah, kelelahan,
menjadi lamban
- Sulit berkonsentrasi,
mengingat, memutuskan
- Sulit tidur (insomnia) atau
tidur berlebihan (hipersomnia)
- Sulit makan atau rakus makan
(menjadi kurus atau kegemukan)
- Tidak tenang dan gampang
tersinggung
- Gejala penyakit fisik yang
tidak hilang dengan pengobatan seperti sakit kepala, masalah pencernaan
(sulit buang air, diare, dll) dan nyeri kronis.
- Berpikir ingin mati atau bunuh
diri
- Terkadang, merasa berat di
tangan dan kaki
- Bila Anda mengalami beberapa
gejala di atas yang sudah mengganggu hidup Anda, konsultasikan dengan
dokter. Dia mungkin dapat mencari tahu apakah Anda sudah terkena depresi
dan memberikan solusi untuk penanganannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Psikologi
kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana
mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan
aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong
orang lain memperbaiki pola makannya. Maupun kesehatan mental remaja.Remaja
yang salah penyesuaian dirinya terkadang melakukan tindakan-tindakan yang tidak
realistis, bahkan cenderung melarikan diri dari tanggung jawabnya.Perilaku
mengalihkan masalah yang dihadapi dengan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak
dilakukan oleh kelompok remaja, bahkan sampai mencapai tingkat ketergantungan
penyalahgunaan obat terlarang dan zat adiktif.
Pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi selama masa remaja tidak selalu dapat tertangani
secara baik.Oleh karena itu ada perlunya pengawasan dari orang tua serta
bimbingan dan dorongan untuk memikul tanggung jawab, mengambil keputusan, dan
merencanakan masa depannya.Namun, proses pemahaman ini tidak terjadi secara
cepat, perlu kesabaran dan ketulusan orangtua di dalam membimbing dan
mengarahkan anak remajanya.Menurut pakar Psikologi strategi menghormati
kecenderungannya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian orangtua
kepada mereka.Strategi ini selain dapat menciptakan iklim kepercayaan antara
orangtua dan anak, dapat juga mengajarkan adaptasi atau penyesuaian diri yang
sehat pada remaja.Hal ini sangat membantu perkembangan, kematangan, dan
keseimbangan jiwa remaja.
B.
SARAN
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada
umumnya.Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar